Perjuangan menghilangkan kebiasaan “ngempeng”

Kebahagiaanku hari ini adalah mendengar kabar dari orang tua pasien anak usia 3 tahun 4 bulan bahwa sang anak berhasil menghilangkan kebiasaan buruk sejak bayi, yaitu ngempeng nenen semalaman, alias menyusu pada ibunya dari malam menjelang tidur hingga pagi. Jika dilepas nenennya, dia bangun dan marah.

Kebiasaan itu bukan cuma mengganggu orang tua, terutama sang ibu, tetapi pastinya kesehatan giginya pasti terganggu. Gigi anak tersebut – terutama yang atas – semua berlubang. Kami sering menyebutnya rampan karies (gigis).

Edukasi ke anak, yang tentu saja harus bekerja sama dengan orang tua, terus kami lakukan dengan konsisten selama kira-kira 2 tahun. Sampai akhirnya, sang anak itu sendiri yang memutuskan untuk tidak mau ngempeng nenen. Walaupun dia harus berjuang, selama 3 hari di malam hari, dia sering nangis sendiri.

Ketika orang tua bertanya, kenapa menangis?
Dijawabnya: adik pengen nenen tapi adik ga mau nenen…

Hari ini genap 3 bulan, sang anak tidak ngempeng nenen lagi. Dan….
Hari ini, sang anak datang ke ruang praktek saya untuk menagih hadiah kecil yang pernah saya janjikan kepadanya jika sudah tidak ngempeng nenen lagi.

Sungguh bangga padamu Nak… Usiamu masih balita tapi kamu dapat berjuang untuk masa depan hidupmu. Walaupun harus melewati masa-masa tidak enak yang kamu pasti tidak suka.
Anak hebat!

Angkat topi untuk orang tua sang anak yang juga tidak lelah berjuang mengedukasi dan mendorong sang anak untuk berjuang mengilangkan kebiasaan tersebut.
Orang tua hebat!

Keberhasilan butuh kerjasama dan perjuangan.

Hargai setiap prosesnya karena perjuangan pasti tidak semudah membalik telapak tangan.

Leave a comment

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan.