Kembang gula menyebabkan gigis (karies) dan ompong?

Orang tua sering berpesan pada anaknya agar tidak banyak makan kembang gula supaya tidak gigis (karies) dan lalu ompong. Apakah benar banyak makan kembang gula menyebabkan gigis dan ompong?

Banyak orang tua bertanya, “Anak saya tidak pernah makan gula kog bisa terjadi gigi berlubang?”

Apa itu karies?
Karies gigi adalah sebuah penyakit infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang. Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi, infeksi, berbagai kasus berbahaya, dan bahkan kematian.

Bagaimana karies bisa terjadi?
Di dalam rongga mulut, terdapat ratusan bakteri (ini hal yang normal). Bila bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacilli bertemu dengan karbohidrat (laktosa, sukrosa, fruktosa, atau glukosa), maka akan terjadi fermentasi, dan akan keluar asam sebagai hasilnya. Asam ini dapat terbentuk dalam waktu sekitar 5 menit setelah karbohidrat masuk ke dalam rongga mulut. Asam yang terbentuk akan menyebabkan demineralisasi pada gigi (kerusakan pada struktur email dan/atau dentin), yang akhirnya bisa menimbulkan karies.
Jika saat suasana mulut asam terjadi demineralisasi email/dentin, maka saat suasana mulut netral (tidak asam, tidak pula basa – masih ingat pelajaran Kimia SMP/SMA dahulu?) akan terjadi remineralisasi email/dentin. Remineralisasi adalah proses pembentukan ulang struktur email/dentin pada gigi. Jika mulut berada dalam suasana netral cukup lama, maka proses demineralisasi (yang berujung pada karies) dapat dibalikkan, sejauh struktur email/dentin belum rusak sepenuhnya.

Faktor apa saja yang berperan dalam terjadinya karies?
– Host:  gigi
– Substrat: karbohidrat
– Mikroorganisme : bakteri
– Waktu

Bagaimana cara pencegahan karies?
1. Menyikat gigi
Menyikat gigi yang benar adalah saat pagi sesudah makan dan malam sebelum tidur.

2. Pola makan yang baik
Makan teratur 3 kali sehari dan mengonsumsi snack yang mengandung sedikit gula.

3. Mewaspadai minuman
Ada beberapa jenis minuman yang perlu diwaspadai, di antaranya susu dan minuman yang mengandung soda serta asam sitrat.
Semua jenis susu mengandung laktosa, termasuk ASI. Laktosa termasuk karbohidrat sehingga berpotensi menyebabkan karies. Sedangkan minuman yang mengandung soda dan asam sitrat menyebabkan erosi pada gigi, yang dapat pula berujung karies.
Ini tidak berarti susu atau minuman bersoda atau berasam sitrat harus dihindari sepenuhnya, terutama susu. Ada banyak manfaat yang kita peroleh dari minum susu. Yang perlu dilakukan adalah mengurangi potensi negatifnya. Ini bisa dilakukan dengan membiasakan diri untuk minum susu atau sari buah dengan menggunakan sedotan (untuk mengurangi kontak antara minuman dengan gigi). Membiasakan diri minum air putih setelah minum susu atau sari buah (juga setelah makan) juga baik untuk mengurangi endapan sisa makanan atau minuman pada gigi.

4. Fluorida
Fluorida biasa ada di air minum atau air mineral dalam botol. Untuk anak usia 2-6 tahun perlu menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung fluor, dengan pasta gigi cukup sebesar sebutir kacang polong, yaitu sedikit lebih besar dari kacang hijau (referensi: AAPD). Jika gigi si anak sudah terlanjur karies, maka diperlukan tambahan topikal aplikasi fluor.

5. Fissure sealant
Ada orang yang secara bawaan punya gigi dengan lekukan yang dalam dan sempit. Bentuk lekukan seperti ini memiliki resiko lebih besar terkena karies, karena sisa makanan dan minuman lebih mudah terselip di lekukan gigi dan sikat gigi lebih sulit menjangkaunya.
Kondisi ini dapat diperbaiki dengan menambal lekukan tadi (biasa terdapat pada gigi molar permanen 1) supaya permukaan gigi dangkal sehingga terjangkau oleh sikat gigi.

6. Mengunjungi dokter gigi 6 bulan sekali

Lalu bagaimana jika sudah terjadi karies?
Jika yang terjadi adalah karies tahap awal (gigi berwarna putih buram), gigi perlu diolesi obat yang mengandung kalsium. Pada kasus karies lanjut, perlu dilakukan penambalan.
Tindakan-tindakan tersebut tidak akan menghilangkan karies, tapi menghentikan perkembangannya.

Jadi, kembali ke pertanyaan di awal artikel: “Apakah benar banyak makan kembang gula menyebabkan gigis (karies) dan ompong?”
Jawabannya adalah: benar, bila sisa kembang gula menempel dalam jangka waktu lama tanpa ada upaya membersihkan gigi secara rutin dengan menyikat gigi.

1 comment

Leave a comment

Alamat surel Anda tidak akan dipublikasikan.